.:: Terima Kasih sudah berkunjung di blog saya Jangan Lupa Comment dan Follow::.
Home » » Sejarah Anime

Sejarah Anime

| Rabu, 04 Mei 2011 | |
Anime adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan film animasi/kartun Jepang. Kata tersebut  berasal  dari  kata  animation  yang  dalam  pelafalan  bahasa  Jepang  menjadi animeshon.  Kata  tersebut  kemudian  disingkat  menjadi anime.  Meskipun  pada  dasarnya anime  tidak  dimaksudkan  khusus  untuk  animasi  Jepang,  tetapi  kebanyakan  orang  menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan Jepang dan non-Jepang.

Sejarah  karya  animasi  di  Jepang  diawali  dengan  dilakukannya  First  Experiments  in  Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film  pendek  (hanya  berdurasi  sekitar  5  menit) karya Oten  Shimokawa  yang  berjudul  Imokawa Mukuzo Genkanban no  Maki  tahun  1917. Pada  saat  itu Oten membutuhkan waktu 6  bulan  hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama  pada  tahun  1918,  yang  dibuat  untuk  pihak  movie  company  Nihon 


Katsudo  Shashin (Nikatsu). Pada tahun 1918 Seitaro kembali membuat anime dengan judul Taro no Banpei. Tetapi semua catatan tentang anime tersebut dikatakan hilang akibat gempa bumi di Tokyo pada tahun 1923. Selain Oten dan Seitaro, ada juga beberapa animator lain seperti, Junichi Kouichi (Hanahekonai Meitou no Maki, 1917), Sanae Yamamoto (Obasuteyama, 1924), Noburo Ofuji (Saiyuki, 1926 dan Urashima Taro, 1928), Yasushi Murata (Dobutsu Olympic Taikai, 1928). Pada saat itu, muncul pula anime  pertama  yang  mempunyai  sekuel  yaitu  Sarugashima  (1930)  dan  kelanjutannya  yaitu Kaizoku-bune (1931).

Pada  tahun  1927,  Amerika  Serikat  telah  berhasil membuat animasi  dengan  menggunakan  suara (pada saat itu hanya menggunakan background music). Jepang kemudian mengikuti langkah itu dan anime  pertama  dengan  menggunakan  suara  musik  adalah  Kujira  (1927)  karya  Noburo  Ofuji. Sedangkan anime pertama yang “berbicara” adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro Nyago(1930) dan  berdurasi 90  detik.  Salah  satu anime  yang  tercatat  sebelum meletus  Perang  Dunia  II  dan merupakan anime  pertama dengan menggunakan optic  track  (seperti  yang  digunakan  pada masa sekarang) adalah Chikara To Onna No Yononaka (1932) karya Kenzo Masaoka.

Dalam  tahun  1943  Masaoka  bersama  dengan  seorang  muridnya,  Senoo  Kosei,  mereka  membuat kurang  lebih  lima  episode  anime  berjudul  Momotaro  no  Umiwashi  (Momotaro,  the  Sea  Eagle). Anime yang ditayangkan ini merupakan anime Jepang pertama dengan durasi lebih dari 30 menit (short animated feature film). Mendekati akhir dari Perang Pasifik, yaitu pada bulan April 1945,  Senoo  telah  membuat  dan  menampilkan  kurang  lebih  sembilan  episode  anime  yang  merupakan karya  besarnya,  Momotaro:  Umi  no  Shinpei  (Momotaro:  Devine  Soldier  of  the  Sea).  Anime  ini merupakan  anime  Jepang  pertama  yang  berdurasi  panjang,  yaitu  sekitar  72  menit  (animated feature film). Keduanya adalah anime propaganda yang mengadaptasi dari cerita legenda terkenal
Jepang, Momotaro, dan merupakan salah satu dari anime terpopuler pada masa tersebut.

Noburo  Ofuji  juga  pernah  mencoba  membuat  anime  yang  berwarna.  Pada  saat  itu  ia  membuat anime Ogon  no  Hana  (1930)  dengan  hanya  2  warna,  tetapi  tidak  pernah  dirilis.  Anime  pertama yang dirilis dengan warna baru muncul lama setelah itu yaitu Boku no Yakyu (194 8) karya Megumi Asano.

Setelah Perang Dunia II, industri anime dan manga bangkit kembali berkat Osamu Tezuka. Orang yang dijuluki “God of Manga” ini pada saat itu baru berusia sekitar 20 tahun dan karyanya adalah Shintakarajima  yang  muncul  pada  tahun  1947.  Hanya  dalam  beberapa  tahun  saja,  Tezuka kemudian menjadi sangat terkenal.

Ketika habis masa kontraknya dengan Toei pada tahun 1962, Tezuka kemudian mendirikan Osamu Tezuka  Production  Animation  Departement,  yang  kemudian  disebut  dengan  Mushi  Productions dengan produksi pertamanya film pendek berjudul Aru Machi Kado no Monogatari (1962). Produk Mushi Production yang terkenal adalah Tetsuwan Atom. Namun Tetsuwan Atom bukanlah animasi televisi buatan lokal pertama yang ditayangkan. Tahun 1960 adalah pertama kalinya ditayangkan anime TV  di  Jepang,  yaitu  Mittsu  no  Hanashi  (Tree  Tales)  – The  Third  Blood  yang  merupakan anime TV Special.  Dilanjutkan dengan  penayangan  serial  anime TV produksi  Otogi-Pro  berjudul Instant  Story  pada  tanggal  1  Mei  1961  di  stasiun  televisi  Fuji  (Fuji  Terebi).  Walaupun  hanya berdurasi  3  menit  serial  ini  cukup  mendapat  popularitas  serta  bertahan  hingga  tahun  1962.
Penayangan anime tersebut merupakan merupakan tanda bagi kelahiran anime TV Series produksi Jepang yang  pertama. Meski  demikian, Tetsuwan Atom adalah anime  pertama yang ditayangkan secara reguler. Acara ini sangat terkenal bahkan sampai ke beberapa negara di luar Jepang (di Amerika Tetsuwan Atom dikenal sebagai Astro Boy).

ANIME GENERASI BERIKUTNYA
Sekitar  tahun  1960-an,  anime  di  televisi  kebanyakan  masih  ditujukan  untuk  anak-anak.  Materi cerita yang  disajikan masih  berkisar  dalam kebaikan  melawan kejahatan  dan  sesuatu yang  lucu. Meski  demikian  dalam  beberapa  anime  seperti 8-Man,  diceritakan  bahwa  tokoh  utamanya  mati terbunuh  kemudian dihidupkan  kembali  sebagai cyborg  atau bahkan Mach Go  Go  Godengan  plot yang  agak  mendalam  tetapi  semua  masih  tetap  menitikberatkan  pada  pertentangan  antara kebaikan dan kejahatan.

Perubahan baru mulai tampak terjadi pada era 1970-an. Anime yang diangkat dari karya mangaka dengan  nama  Monkey  Punchyaitu  Lupin  Sansei  (Lupin  III)  menjadi  anime  yang  ditujukan  bagi penonton dewasa dengan menyajikan humor-humor dewasa dan slapstick violence. Acara televisi ini ternyata sangat digemari sehingga muncul dalam bentuk film dan bahkan serial televisinya pun dibuat menjadi 2 sekuel.
Robot  besar  dalam  anime  pertama  kali  diperkenalkan  pada  tahun  1966  melalui  karya  Shotaro Kaneda, Tetsujin 28. Sejak itu mulai bermunculan anime-anime yang bertema hampir serupa. Pada tahun  1979,  muncul  anime  Kidou  Senshi  Gundam  yang  menurut  sebagian  orang  pada  saat  itu merupakan  “formula  campuran”  antara  robot  dari  Tetsujin  28  dan  cerita  kepahlawanan  luar angkasa dari Uchuu Senkan Yamato.

Memasuki era 80-an, anime semakin digemari dan semakin banyak produser film yang berusaha memenuhi  keinginan  masyarakat.  Pertumbuhan  ini  semakin  ditunjang  dengan  munculnya  kaset video  sebagai  media.  Dengan  adanya  teknologi  VCR,  masyarakat  bisa  memperoleh  anime kesayangan  mereka  dalam  bentuk  video.  Hal  inilah  yang  kemudian  mendorong  munculnya  versi video sebuah anime yang langsung dijual kepada masyarakat tanpa harus ditayangkan di televisi terlebih  dahulu.  (Dikenal  dengan  istilah  OVA  - Original  Video  Animation  atau  OAV  - Original Animated Video).

Pada  era  80  sampai  90-an  awal,  Akira  Toriyama  dan  Rumiko  Takahashi  disebut-sebut  sebagai mangaka yang  menguasai  dunia  anime  dan  manga.  Toriyama  dengan  anime  Dragon  Ball  nya  yang muncul  mulai  tahun  1986  dan  Takahashi  dengan  karya-karyanya  seperti  Urusei  Yatsura  dan Ranma . serta Maison Ikkoku yang bertema komedi dan roman. Selain Toriyama dan Takahashi, ada seorang mangaka lain yang namanya juga dikenal di kalangan penggemar anime dan manga. Ia adalah  Go  Nagai.  Berbeda dengan  mangaka  lainnya,  Go  Nagai  banyak  menghasilkan  karya-karya yang  cenderung  untuk  konsumsi  orang  dewasa  karena  di  dalamnya  seringkali  ditemukan  materi untuk dewasa. Selain itu, Go Nagai juga dikenal sebagai pencipta super robot.

Sutradara  ternama  dari  Jepang  pada  saat  itu  adalah  Otamo  Katsuhiro  dengan  karyanya  yang terkenal  Akira  (1988).  Akira  merupakan  anime  yang  terkenal  dalam  skala  internasional  dan dianggap sebagai tonggak baru dalam anime. Sutradara lain yang juga mempengaruhi perubahan dalam dunia anime adalah Shiro Masamune. Melalui manganya Appleseed dan Black Magic M-66ia menyuguhkan  cerita  dengan  setting  masa  depan  di  mana  batas  antara  teknologi  dengan kemanusiaan  menjadi  semakin  kabur.  Pada  tahun  1995  Shiro  menghasilkan  Kokaku  Kidoutai (dikenal dengan Ghost In The Shell) yang terkenal.

Selain tema-tema khayalan seperti karya Otamo dan Shiro, juga mulai bermunculan anime dengan tema  yang  lebih  serius  dan  nyata.  Keiji  Nakazawa  mengangkat  tema  korban  Hiroshima  dengan judul  Hadashi  no  Gen  yang  diangkat  menjadi  anime  pada  tahun  1983  dengan  sutradara  Masaki Mari. Salah satu anime terkenal yang mengangkat tema serupa adalah Hotaru no Haka (Grave of the  Fireflies).  Dengan bermunculannya anime-anime dengan  tema  yang kompleks  dan mendalam, maka anime  telah menembus batasan “hanya  untuk anak-anak” dan  telah  menjadi tontonan  bagi berbagai macam tingkat usia pemirsa.

STUDIO-STUDIO ANIME BERKUALITAS
Toshio  Okada  mengumpulkan  beberapa  orang  pencipta  anime  dan  mendirikan  GAINAX.  Pada tahun 80 dan 90-an, Gainax memproduksi anime-anime yang cukup signifikan dalam perkembangan dunia  anime.  Video  pertama  dari  Gainax  adalah  Otaku  no  Video  yang  berkisah  tentang  dunia penggemar  anime  yang  cukup  unik  tetapi  tidak  cukup  untuk  mengangkat  nama  mereka.  Karya mereka yang berikutnya adalah Oneamitsu no Tsubasa Oritsu Uchuu Gun (Wings of Honneamise) merupakan  cerita  fiksi  ilmiah  yang  terkenal.  Diikuti  kemudian  dengan  serial  Top  O  Nerae!

Gunbuster  dan  serial  televisi  Fushigi  na  Umi  no  Nadia  (Nadia,  Secret  of  Blue  Water).  Gainax kemudian merilis  anime  yang  menjadi  titik  tolak  baru  yaitu  Shinseiki  Evangelion  (Neon  Genesis Evangelion) yang menawarkan konsep yang memadukan fiksi ilmiah dengan unsur psikologi. Selain Gainax, juga ada Studio Ghibliyang didirikan oleh Isao Takahata dan Hayao Miyazaki. Pada tahun 1971, keduanya pernah menjadi sutradara serial Lupin Sansei dan kemudian berkolaborasi menciptakan Mirai no Shonen Conan. Karya Miyazaki yang signifikan adalah pada tahun 1978 yang berjudul Cagliostro no Shiro. Karya ini kemudian diikuti dengan Kaze no Tani no Nausicaa, Tenku no  Shiro  Rapyuta,  Tonari  no  Totoro,  Majo  no  Takkyubin,  Kurenai  no  Tuta/Porco  Rosso,  Heisei Tanuki Gassen Ponpoko, dan Mononoke Hime. Saat ini, bisa dikatakan Studio Ghibli adalah rumah
produksi  anime  yang  menghasilkan  anime-anime  berkualitas  tinggi  baik  dari  segi  art  maupun cerita.  Karya  terbaru  Miyazaki,  Sen  to  Chihiro  no  Kamikakushi(Spirited  Away),  berhasil memenangkan penghargaan Academy Award tahun 2002.

Sekarang  ini,  sudah  mulai  banyak  bermunculan  rumah  produksi  yang  menghasilkan  anime-anime berkualitas  tinggi  baik  dari  art  maupun  cerita  seperti  GONZO  Animation,  BONES,  Studio Pierrot, dan masih banyak lainnya. Demikian pula dengan para penciptanya (anime maupun manga) seperti CLAMP, Yuu Watase, dan yang lainnya. Selain itu, seiring dengan maraknya game console,
juga  mulai  bermunculan  anime-anime  yang  diangkat  dari  game  seperti  Sakura  Taisen  (beserta
sekuel-sekuelnya) sampai dengan Gun Parade March (2003).
ANIME DI INDONESIA
Anime  pertama  yang  tercatat  di  Indonesia  kemungkinan  adalah  Wanpaku  Omukashi  Kum-Kum yang dikenal melalui media televisi (pada masa itu hanya ada 1 stasiun televisi yaitu TVRI) pada sekitar  akhir  tahun  70-an.  Anime  ini  ditayangkan  pada  sore  hari  sekitar  pukul  17.30  WIB. Memasuki era 80-an, di Indonesia mulai dikenal adanya VCR player (Beta kemudian disusul VHS) yang kemudian mengawali beredarnya anime secara luas. Pada awalnya yang masuk adalah Cyborg 009  (OVA).  Kemudian  muncul  serial  anime  pertama  yaitu  Chodenji  Mashin  Voltes  V  (Voltus  5) yang  mendapat  respon  sangat  baik.  Setelah  kesuksesan  Voltus,  menyusul  kemudian  judul-judul anime lain dari berbagai genre. Selain Voltes, kemudian dikenal pula serial-serial seperti Sengoku Majin Goshogun, Uchuu Taitei God Sigma, Mazinger Z (Red Shadow), Getta Robo (Shogun Geta), Kotetsu  Jeeg  (Jeeg  the  Steel  Robot),  Ginga  Shippuu  Sasuraiger  (Wonder  Six),  Cho  Kosoku Galvion,  Babiru 2  Sei  (Babylon Tower),  Mashin  Hayabusa,  Ikkyu  San,  Candy  Candy,  Hana  no  Ko Runrun (Lulu the Flower Angel), Uchuu Senkan Yamato (tidak semua serialnya, hanya versi movie) dan mungkin masih ada beberapa judul lainnya. Sekitar pertengahan tahun 80-an, anime-anime ini terhenti mendadak, bahkan ada yang baru muncul beberapa volume sudah berhenti tengah jalan.

Menurut informasi, distributor anime Indonesia pada waktu itu mengalami kebangkrutan karena
terjadinya pembajakan besar-besaran terhadap anime dan semenjak itu terjadi vakum anime di
Indonesia selama beberapa tahun.
Pada  awal  tahun  90-an,  berdiri  stasiun  televisi  swasta  pertama  di  Indonesia  yaitu  RCTI.
Beberapa  waktu  setelah  RCTI  berdiri,  mulai  muncul  anime  lagi  yaitu  Doraemon.  Doraemon
kemudian  berhasil  mendongkrak  kembali  popularitas  anime  di  Indonesia.  Saat  ini  telah  berdiri
beberapa stasiun televisi swasta lainnya, dan masing-masing mempunyai program tayangan anime
seperti yang ada sekarang ini.
SEJARAH MANGA
Manga  adalah  istilah  yang  digunakan  untuk  menyebut  komik  Jepang.  Kata  "manga"  digunakan
pertama kali oleh seorang seniman bernama Hokusai dan berasal dari dua huruf Cina yang artinya
kira-kira gambar manusia untuk menceritakan sesuatu.

Pada akhir abad 18, manga mulai muncul untuk pertama kalinya. Buku komik yang pertama muncul adalah  kibyoushi  yang  berisikan  cerita  dengan  gambar  beserta  narasi  dan  dialog  di sebelah/mengelilinginya. Tema yang diangkat pun bermacam-macam. Pada akhir abad 19, Jepang secara  cepat menyerap  budaya,  pengetahuan  dan  teknologi  Barat,  sehingga  kibyoushi  tergeser keberadaannya.

Dalam  sejarah  manga,  mungkin  yang  perlu  dicatat  adalah  peranan  Osamu  Tezuka  yang  dikenal sebagai “God of  Manga”. Tetsuwan Atom adalah  manga karya Osamu Tezuka  yang  terkenal dan mendunia baik sebagai manga maupun anime.

Artikel Terkait :





0 komentar:

Posting Komentar

 

Selamat Datang Di Nandy Blog

Selamat datang di Blog saya, semoga saja kalian bisa mendapatkan apa yang kalian butuhkan diblog saya ini. Terima kasih Telah Berkunjung Di Blog saya,apabila berkenan silahkan berkomentar dan follow blog saya,mari kita saling berbagi ilmu tentang apa saja...

Sekilas Tentang Penulis

Nama saya Muhamamd Hernandy, Saya seorang Pelajar kelas IX SMP Negeri 1 Banjarbaru, South Borneo.

Social Stuff

Nandy